Bangga sebagai warga Condet
Condet, ada di kawasan Jakarta Timur. Condet banyak menyimpan kisah menarik di balik keramaian dan kepadatan
penduduknya. Tak kalah gaulnya, anak-anak Condet pun tak mau
ketinggalan memanfaatkan situs social facebook yang kini sedang gencar
di dunia. Dengan misi menjalin persatuan dan kesatuan warga Condet, tim
pengurus facebook Condet dengan bangga memamerkan segala macam hal yang
berhubungan dengan Condet dalam bentuk profil pada umumnya, bukan dalam
bentuk grup. Facebook Condet yang ber-icon hati berwarna merah
bertuliskan I Love Condet, saat ini telah mampu menarik minat atau fans
sebanyak 2.117 orang , yang diinfokan oleh tim facebook Condet bahwa
dalam waktu 2 minggu, fans yang mengundang dirinya untuk bergabung telah
mencapai kurang lebih 700 orang.
Berikut adalah seulas kisah yang saya petik setelah membaca profil
dan info yang tertulis pada facebook Condet. Sejak tahun 1960, Condet
terbagi atas 3 kelurahan, di antaranya adalah Balekambang, Batu Ampar
dan Kampung Tengah. Dahulu Condet dikenal sebagai cagar budaya dan
sebagai cagar buah-buahan. Salak dan duku menjadi buah yang paling
terkenal di Condet. Bahkan buah salak menjadi identitas tersendiri bagi
Condet di mata masyarakat luar selain warga Condet. Namun sangat
disayangkan, kini cagar buah-buahan tersebut telah berubah wujud dan
fungsi menjadi pemukiman penduduk. Balekambang, Batu Ampar dan Kampung
Tengah kini semakin dipadati penduduk. Bahkan rumah-rumah elit milik
para pejabat Negara banyak bermuncullan di Condet.
Di antara ketiga kelurahan yang terdapat di Condet, satu nama yang
paling menarik untuk dipertanyakan asal usulnya adalah Balekambang.
Sedikit kisah yang juga saya petik dari facebook Condet adalah sejarah
asal nama Balekambang. Dahulu kala hiduplah seorang gadis berparas
cantik jelita yang bernama Siti Maemunah yang bermukim dekat kali
ciliwung, yaitu kali yang alirannya luas dan melalui wilayah Condet.
Suatu ketika seorang anak Pangeran asal Makassar tertarik untuk
melamarnya. Pangeran Astawana namanya. Siti Maemunah pun meminta
kepada Pangeran Astawana untuk dibuatkan sebuah rumah dan juga tempat
peristirahatan di atas sebuah empang yang letaknya dekat dengan kali
ciliwung. Menurut legenda yang ada, dalam waktu satu malam saja
permintaam Siti Maemunah dapat diwujudkan nyata oleh Pangeran Astawana.
Sebuah rumah dan sebuah bale telah berdiri di atas empang dekat kali
ciliwung tersebut. Dan demikian dari cerita ini disebutkan bahwa bale
yang seolah mengambang di atas empang itulah yang kemudian disebut
Balekambang.
Sebagai salah satu warga Condet,saya sangat merasa senang dan betah
tinggal di Condet. Hampir 10 tahun saya menetap di Condet dan menemukan
banyak hal unik dan menarik di Condet. Saya merasa letak wilayah
Condet sangat strategis. Tak hanya itu, apapun yang kita perlukan untuk
memenuhi kebutuhan, selalu tersedia di sepanjang jalan, mulai dari
jalan utama Jalan Raya Condet (Rindam Jaya) hingga di sekitar gang-gang
perumahan terlihat berbagai macam pertokoan-pertokoan, mulai dari
makanan, pakaian, masalah kesehatan sampai masalah pendidikan pun
tersedia lengkap di Condet.
Warga Condet yang ramah tamah membuat saya semakin bangga menjadi
anak Condet. Setiap sore, seluruh akses jalan di Condet dipadati oleh
kendaraan bermotor roda dua yang mayoritasnya dikendarai oleh anak-anak
usia remaja. Mereka tak lain sekedar berjalan-jalan sore keliling
Condet untuk melepas kepenatan mereka di sekolah. Di jalan tak jarang
mereka dapat berpapasan dengan teman sekolah ataupun teman yang sudah
lama tidak mereka jumpai karena sudah beda sekolah. Tentu hal inilah
yang membuat jalan-jalan sore anak Condet menjadi sangat berkesan.
Belum lama ini, telah dibangun tempat semacam food court yang
tempatnya diberi nama ConFest yang merupakan singkatan dari Condet Food
Festival. Letaknya berada di jalan utama Jalan Raya Condet, tak jauh
dari Rindam Jaya, tepatnya berderetan dengan Global Islamic Primary
School. Berbagai macam restoran yang menyajikan menu yang menarik hadir
dengan harga yang bersahabat dengan kantong anak sekolah. Tak heran
jika setiap hari ConFest dipenuhi oleh anak-anak sekolah dan warga
sekitar bahkan pendatang yang terkadang sekedar minum-minum kopi sambil
menikmati fasilitas hotspot yang disediakan oleh ConFest. Demikianlah
sedikit kisah seputar Condet yang menurut pandangan saya sangatlah
menarik untuk diceritakan, dan semoga saja dapat pula menjadi cerita
yang menarik bagi yang membacanya.